Kebakaran mobil tentu merupakan sebuah tragedi yang tidak diinginkan oleh pemilik kendaraan. Jika kebakaran terjadi pada mobil konvensional, cara mengatasinya adalah dengan memadamkannya dengan alat pemadam kebakaran.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, mobil listrik semakin banyak digunakan. Bahan bakar utamanya bukanlah bensin melainkan baterai. Lantas, bagaimana jika mobil listrik mengalami kebakaran?
Perlu penanganan khusus ketika kita menjumpai mobil listrik yang terbakar. Pasalnya, baterai yang terbakar akan sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan benar. Lantas, bagaimana cara menanganinya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Menyediakan APAR
Mengutip dari laman Kompas dikatakan bahwa ada beberapa kejadian yang perlu dijadikan pelajaran ketika sebuah mobil listrik meledak ketika mengalami kebakaran. Ledakan itu terjadi pada baterai yang terpasang di dalam mobil.
Lung Lung, seorang pendiri Dokter Mobil memberikan saran kepada pemilik kendaraan mobil listrik untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR) yang dibuat khusus untuk mobil listrik.
“Apar ini juga harus diperhatikan, setiap mobil listrik memiliki jenis baterai yang berbeda, otomatis akan terbakar di suhu yang berbeda, sehingga penanganannya pun berbeda, APAR yang digunakan juga berbeda” kata Lung Lung, dikutip dari Kompas.
Meski demikian, APAR yang disiapkan bukanlah solusi yang bisa sangat diandalkan. APAR dibawa untuk berjaga-jaga dan hanya berfungsi sebagai pertolongan pertama ketika mobil listrik mengalami kebakaran.
Berkaca pada Korea
Sementara itu, penanganan mobil listrik yang terbakar bisa dengan meniru yang ada di Korea. Di sana, mobil yang terbakar diangkat kemudian dimasukkan ke dalam bak berisi air dan ditunggu sampai api tersebut mati dengan sendirinya.
Pasalnya, baterai yang terbakar biasanya memiliki suhu 2.400 derajat celcius, maka dari itu jika mobil terbakar, kita sebagai pemilik tidak bisa melakukan hal yang signifikan untuk memadamkannya.
Terlebih banyak mobil listrik di Indonesia yang sistem kelistrikannya masih menyatu dengan baterai dengan voltase yang sangat tinggi.
“Di beberapa merek mobil, beberapa central lock seperti power window itu nyambungnya ke baterai. Jadi kalau baterai terbakar pemiliknya tidak bisa keluar dari mobil. Makanya, kalau ada di dalam EV dan itu terbakar, jika masih bisa keluar saja dari mobil, karena api tidak akan mati,” kata Lung Lung dikutip dari Kompas.