Pemerintah Indonesia sangat gencar mempromosikan kendaraan listrik. Investasi pemerintah terhadap baterai mobil listrik di tanah air juga sangat besar. Hal ini untuk mendukung misi pemerintah untuk membumikan kendaraan ramah lingkungan.
Meski demikian, pasar mobil listrik mayoritas masih didominasi oleh kalangan menengah ke atas. Sehingga mereka akan lebih membeli mobil listrik dalam kondisi baru ketimbang bekas.
Hal itu berdampak pada sektor pasar mobil listrik bekas yang dianggap masih prematur. Hal itu disampaikan oleh eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman. Simak ulasannya.
Pasar Mobil Listrik Bekas Sepi Peminat
Agusman mengatakan perkembangan mobil listrik masih terbilang sangat baru, sehingga wajar jika pasar mobil listrik bekas belum benar-benar matang. Pengguna masih banyak yang lebih memilih mobil bekas berbahan bakar bensin.
“Mengingat berkembangnya produk EV masih baru. Maka, saat ini pasar mobil bekas untuk kendaraan EV belum terlalu matang,” kata Agusman yang dikutip dari laman otomotif.kompas.
Selain itu, standarisasi harga mobil listrik bekas juga belum terbentuk secara optimal sebagaimana yang terjadi pada mobil konvensional dengan bahan bakar bensin.
Meski begitu, OJK akan mempertimbangkan berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah dalam pengembangan pasar kendaraan listrik, baik di pasar primer dan pasar sekunder.
“Dengan begitu, kami yakin perusahaan pembiayaan semakin berperan aktif dalam melakukan penyaluran pembiayaan kepada sektor kendaraan listrik,” terang Agusman.
Cara Aman Beli Mobil Listrik Bekas
Jika kamu ingin membeli mobil listrik bekas tentu ada berbagai pertimbangan yang perlu kamu ketahui. Berikut ini adalah tips membeli mobil listrik bekas:
1. Perhatikan Kondisi Mobil
Mobil dengan tenaga listrik perlu pengecekan yang ekstra, maka dari itu pastikan bahwa mobil masih dalam kondisi yang prima. Mulai dari fisik, hingga baterainya. Kamu juga bisa mengecek riwayat service mobil tersebut.
2. Sesuaikan Kapasitas Baterai dengan Kebutuhan
Mobil listrik memiliki kapasitas maksimal jarak yang bisa ditempuh ketika baterai terisi penuh. Maka dari itu, pastikan kamu mengetahui berapa jarak yang biasa kamu tempuh setiap harinya, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan jarak tempuh maksimal sebuah mobil listrik.
3. Persiapkan Komponen Penunjang
Tips terakhir adalah dengan mempersiapkan komponen penunjang mobil listrik. Misalnya dengan memastikan rumah dekat dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Meski puncak pemakaian mobil listrik Indonesia diprediksi pada tahun 2035 mendatang, bisa dibilang pasarnya mencoba menjamur mulai saat ini. Banyak masuk model mobil listrik modern bak mobil masa depan yang belakangan membuat pabrikan mobil konvensional gelagapan. Sementara itu, kamu bisa simak terus kabar mengenai pasar mobil listrik sebelum yakin membelinya.