BBM dibuat dengan jenis tertentu untuk memenuhi kebutuhan mesin mobil yang semakin canggih. Maka dari itu, setiap mobil tidak boleh diisi dengan jenis BBM yang sembarangan. Semakin bagus kualitas BBM maka harganya akan semakin mahal.
Maka dari itu, beberapa orang mengakalinya dengan mencampur dua jenis BBM yang berkualitas baik dan standar. Misalnya Pertamax Turbo dengan Pertalite. Dari segi efisiensi biaya, mencampur BBM memang akan terasa lebih murah.
Namun, hal itu tentu sangat tidak dianjurkan oleh pabrikan mobil, karena dalam jangka waktu yang lama akan merusak mesin kendaraan. Bagaimana uraiannya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Akibat Mencampur Pertamax Turbo dan Pertalite
Mengutip dari laman otomotif.kompas.com, mencampur dua BBM dengan angka RON yang berbeda memang bisa saja dilakukan untuk menghemat pengeluaran, akan tetapi, mencampur BBM akan memiliki efek samping pada mesin.
Hal itu diungkapkan oleh Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), ia mengungkapkan jika tidak menyarankan kegiatan mencampur BBM dan menyesuaikan kebutuhan mesin dengan BBM yang dibutuhkan.
“Pertalite itu RON 90, Pertamax Turbo RON 98. Terus dicampur 50-50, lalu jadi RON 94. Jadi, jumlah RON-nya ditambah, terus dibagi dua kan jadinya RON 94,” ujar Tri, dikutip dari otomotif.kompas.com
“Misal Pertamax Turbo (RON 98) ada aditif dengan fungsi deterjen, anti oksidan, anti korosi, dispersan, demulsifier, yang bila dicampur dengan Pertalite (RON 90 dan tidak beraditif), maka justru akan memunculkan hump effect atau deposit yang lebih parah daripada tidak mencampurnya,” lanjut Tri.
Timbul Kerak Karbon
Tri menjelaskan bahwa jika dua BBM dengan jenis yang berbeda dicampur akan melahirkan kerak karbon yang terkumpul di bagian tulip katup saluran masuk, dan bahkan sampai ke dalam piston.
“Deposit yang ada di bagian tulip katup masuk, akan menghambat masuknya campuran bahan bakar, sehingga bisa menurunkan tenaga mesin, sementara deposit yang ada di kepala piston bisa menaikkan kompresi sehingga mesin mudah ngelitik,” kata Tri.
Maka dari itu, sebaiknya BBM yang memiliki kualitas yang berbeda tidak dicampur, karena hal itu akan menyebabkan mesin mudah ngelitik dan tenaga kendaraan menjadi tidak maksimal.