0
0
Klakson telolet pada bus dianggap merupakan fenomena yang membahayakan, baik bagi orang yang meminta di pinggir jalan dan penumpang bus itu sendiri. Maka dari itu, muncul peraturan pelarangan penggunaan telolet pada bus.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, melarang semua operator bus menggunakan klakson telolet. Larangan tersebut juga mulai diikuti oleh operator bus.
Beberapa karoseri bus mulai dari Adiputro, hingga Tentrem mengindahkan peraturan dari pemerintah sehingga mereka juga ikut melakukan pelarangan. Simak ulasannya sebagai berikut.
Adiputro Larang Pemasangan Telolet Bus
Mengutip dari laman otomotif.kompas.com, karoseri bus mengeluarkan pernyataan agar bus tidak lagi memasang klakson telolet. Salah satunya adalah Adiputro yang menuliskan imbauan tersebut melalui akun Instagram resmi mereka.
“Sehubungan dengan imbauan pemerintah, dengan ini kami informasikan bahwa pemasangan aksesoeris klakson basuri (telolet) tidak diperbolehkan lagi dengan alasan apapun,” tulis Adiputro.
Hal itu merupakan bentuk komitmen karoseri terhadap aturan yang sudah diterbitkan oleh pemerintah sehingga semua pengguna kendaraan terutama bus dapat berkendara dengan aman dan nyaman tanpa menimbulkan korban.
Karoseri Tentrem juga Larang Telolet
Tidak hanya Adiputro, Karoseri Tentrem melalui Managing Director, Yohan Wahyudi juga melarang pemasangan klakson telolet tersebut pada bua yang dibuat di tempatnya.
“Sesuai imbauan dari Kemenhub, kami juga beri penjelasan dan pengertian ke konsumen-konsumen (untuk tidak memasang telolet),” kata Yohan yang dikutip dari laman Kompas.com.
Biasanya, konsumen akan membawa sendiri klakson telolet dan ketika bus diproduksi, mereka akan meminta sekalian dipasangkan di karoseri. Mulai sekarang, karoseri tidak akan melayani permintaan tersebut karena adanya larangan dari pemerintah.
Dengan demikian, diharapkan kejadian kecelakaan karena fenomena klakson telolet bus segera bisa dihindari.
Sumber gambar: kompas.com
