Ini Perbedaan Kendaraan Autopilot dan Otonom

Kendaraan autopilot dan otonom
0 0
Read Time:2 Minute, 55 Second

Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia ramai membahas tentang kendaraan otonom atau kendaraan tanpa sopir yang diperkenalkan di IKN. Teknologi ini diklaim akan lalu lalang di Ibu Kota Nusantara sebagai kendaraan yang digunakan transportasi massal non-konvensional atau berbasis listrik. Nantinya, otonom akan melaju di IKN untuk mobilitas di sana.

Otonom memang menjadi kendaraan yang ramah lingkungan dengan fitur yang canggih. Tak heran jika kendaraan ini diharapkan menjadi kendaraan pintar di masa depan. Selain kendaraan otonom, ada juga kendaraan autopilot. Lalu, apakah perbedaan dari kendaraan otonom/ autonomus dengan autopilot? Yuk, simak!

Perbedaan Kendaraan Autonomous dan Autopilot

Seringkali dianggap sama, ini definisi dan perbedaan keduanya:

Auto Pilot

Autopilot adalah salah satu teknologi dengan konsep self-driving. Konsep ini memanfaatkan spesifikasi sensor kamera yang tinggi untuk menangkap objek di sekitar. Sensor kamera pada mobil autopilot sama seperti mata manusia. Jadi, saat berkendara kita hanya perlu menyalakan mobil dan mengaktifkan mode self-driving.

Namun, auto pilot tetap perlu diawasi saat berkendara karena masih belum bisa menyalakan dan mematikan kendaraan, mobil dalam keadaan bahaya atau keadaan darurat juga masih belum bisa ditangain oleh sistem autopilot ini. Jadi, sistem auto pilot ini tetap membutuhkan pengemudi untuk mengendalikannya ya! Hanya saja kamu sebagai pengemundi akan dimudahkan karena mobil tidak perlu dikendalikan secara manual seluruhnya. 

Autonomous atau Otonom

Berbeda dengan sistem autopilot yang masih membutuhkan pengguna sebagaia awak dalam mengawasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sistem autonomous tidak memiliki awak/kru sama sekali untuk mengendalikannya. Kendaraan yang menggunakan teknologi otonomus akan mempermudah pengguna karena dari mesin dihidupkan hingga berkendara sampai ke tujuan tidak perlu diawasi secara terus-menerus.

Sistem autonomous tidak menggunakan sensor kamera, melainkan kendaraan autopilot menggunakan sensor sinyal laser melalui LIDAR atau Light Sense Radar. Dengan memanfaatkan itu kendaraan bisa bergerak sendiri. Namun, sayangnya sistem autonomous masih dalam tahap pengembangan yang lebih serius lagi karena masih dinilai belum aman terkait keselamatan penumpangnya. 

Sistem autonomous masih mengandalkan informasi mendetail tentang jalan yang akan dilalui. Misalnya dengan menggunakan Google Self-Driving Car, orang dapat mengetahui bagaimana kendaraan lain, orang dan benda lainnya bergerak dalam peta 3D. Mobil Google ini digunakan untuk menghasilkan peta 3D yang menangkap berbagai objek diam, identifikasi lampu lalu lintas, yang digabungkan dengan peta area di sekitarnya. Dengan memahami bagaimana objek lain, seperti orang dan mobil lain, sistem akan membaca dan memprediksi apa yang akan mereka lakukan dan disampaikan kepada sistem. Apabila sistem berhasil memprediksi hal tersebut, maka sistem autonomous barulah dapat menggantikan sepenuhnya pengguna dalam berkendara. 

Hal ini memang sangat masuk akal jika sistem benar-benar bisa melakukannya. Namun, dengan berbagai skenario yang tidak terbatas saat mengemudi, kendaraan otonom tentu saja tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Ini dibuktikan dari kecelakaan self-driving yang dilakukan Google, di mana mode AV mobil salah terjadi awal tahun ini dan menyebabkan penyok spatbor kecepatan rendah. 

Pertimbangan Penggunaan Kendaraan Autopilot dan Otonom

Memanfaatkan sistem autopilot dan autonomous masih perlu dipertimbangkan di berbagai aspek, khususnya keselamatan itu sendiri. Kedua sistem tersebut memang masih perlu dikembangkan, tetapi dengan melihat bagaimana prospek dari kedua sistem akan sangat memudahkan para pengguna di masa depan. 

Dengan memahami sistem autonomus dan autopilot, tentunya kamu tidak akan lagi kebingungan memahami perbedaan dari keduanya. Pada dasarnya, autopilot masih membutuhkan pengemudi untuk mengawasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan autonomous mengandalkan LIDAR untuk memahami, membaca, dan memprediksi suatu jalanan. Sehingga pengguna bisa bersantai dan menikmati perjalanan dengan aman. 

Semoga saja sistem autonomous ini bisa lebih ditingkatkan dan mempermudah orang-orang di sekitar. Termasuk bisa diaplikasikan di seluruh jalanan Indonesia, ya!

About Post Author

Ali

Suka nulis, belajar nulis
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *