0
0
Merawat motor lawas memang gampang-susah, mengingat tidak mudah mencari suku cadang yang original. Belum lagi kalau model motor sudah tidak diproduksi, mau tidak mau kita harus mencari alternatif lain yang masih sesuai. Kalau sampai salah model, khawatirnya malah menimbulkan masalah yang lebih serius pada motor kesayangan kita. Siapa yang mau coba?
Kapan kendaraan disebut motor lawas? Pada umumnya, kendaraan yang diproduksi lebih dari 20-30 tahun yang lalu sering disebut sebagai motor lawas. Usia tersebut membuktikan kalau teknologi yang digunakan untuk produksi lebih kuno dari sekarang. Tak heran kalau perawatan motor jauh lebih spesial dan membutuhkan perhatian khusus.
Lantas bagaimana perawatan motor yang tepat? Simak selengkapnya di artikel ini, yuk!
Jenis-jenis Motor Tua
Sebelum merawat motor tua, kita harus tahu jenis-jenis motor lebih dulu. Baik itu motor sport klasik, motor bebek, hingga motor trail yang umurnya sampai puluhan tahun. Nah, berikut ini jenis motor tua yang masing sering kita temui.
1. Honda C70 (Super Cub)
Salah satu motor lawas yang mudah kita temui adalah Honda C70 keluaran tahun 1980. Motor klasik yang cukup populer ini menawarkan desain sederhana yang cocok untuk kebutuhan sehari-hari. Dibekali mesin 4-tak dan tranmisi manual, membuat performa mesin ini tetap gahar dan mudah dirawat. Tak heran kalau masih banyak penggemar Honda C70 versi lawas di zaman sekarang.
2. Yamaha RX-King
Siapa yang tak kenal dengan motor legendaris dari Yamaha ini? Pada tahun 1980-1990-an ini sering motor ini disebut “motor maling” lantaran sering dipakai untuk tindakan kriminal. RX-King juga memiliki performa mesin yang gahar, motor ini dibekali mesin 2-tak yang menghasilkan tenaga super untuk berkendara. Untuk harga motor lawas ini sekitar Rp 15 juta sampai Rp 25 juta.
3. Kawasaki Z900
Jenis motor lawas berikutnya adalah Kawasaki Z900. Kendaraan ini memiliki tenaga super, yakni mesin empat silinder segaris dengan kapasitas 903cc. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 82 HP. Saking legendarisnya motor keluaran 1972-1976 ini, Kawasaki Z900 dibanderol Rp 150 juta sampai Rp400 juta.
4. Harley Davidson Sportster
Seperti yang kita tahu saat ini, HarleyDavidson masih menjadi motor klasik yang menjadi favorit banyak orang. Selain memiliki bodi maskulin dan elegan, motor keluaran 1957 ini menawarkan performa tangguh. Terlihat dari pilihan mesin 883 cc sampai 1200 cc. Mesin tersebut menghasilkan kecepatan maksimal dan tenaga super ampuh. Untuk Mendapatkan Harley Davidson Sportster, kita harus merogoh kocek Rp 80 juta sampai Rp 259 juta.
Pentingnya Merawat Motor Lawas
Siapa pun yang memiliki motor lawas harus siap merawatnya. Mengingat, perawatan rutin dapat menjaga komponen penting seperti suspensi, sistem pengapian, dan rem terjaga dengan baik. Bahkan, kita dapat menjaga konsumsi bahan bakar dan kinerja mesin agar tetap optimal setiap saat.
Dari segi estetika, merawat motor lawas menjadi kebanggan tersendiri bagi kolektornya. Entah karena motor tua memiliki keindahan tersendiri atau untuk kepuasaan pribadi. Dari segi material, nilai jual motor tua dapat melambung tinggi. Jadi, pasti sangat menguntungkan, bukan?
Cara Merawat Motor Lawas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, merawat motor lawas memang tidak mudah. Namun, kita dapat melakukan beberapa cara agar motor semakin awet hingga bisa kita turunkan sampai anak cucu. Berikut adalah cara yang dapat kita lakukan.
1. Selalu Periksa Oli Kendaraan
Salah satu cara merawat motor lawas adalah rajin memeriksa oli kendaraan. Pastikan untuk memeriksa kadar oli, mengingat kebanyakan motor tua tidak memiliki sistem pendingin yang memadai. Dilansir dari laman Honda Parts, setidaknya kita perlu mengganti oli setiap jarak 3-4 ribu km atau setiap 3 bulan sekali. Hal tersebut untuk menjaga performa mesin tetap gahar.
2. Membersihkan Karburator
Untuk merawat motor lawas tetap awet, kita perlu memperhatikan karburator motor. Karburator adalah komponen pembakaran mesin yang harus dibersihkan secara berkala, hal tersebut untuk menghindari penumpukan kotoran atau endapan di mesin. Sehingga aliran udara dan bakar ke komponen mesin tetap terjaga.
3. Periksa Gir dan Rantai
Merawat motor lawas memang tidak mudah. Supaya motor tetap lancar di jalanan, pastikan untuk rutin memeriksa rantai dan gir. Mengingat, rantai yang terlalu kendor atau tegang bisa mengganggu laju kendaraan. Belum lagi rantai yang sudah aus atau rusak dapat mengganggu transmisi kendaraan.
4. Rawat Bodi Motor
Selain merawat mesin motor, pastikan juga kita memperhatikan bodi atau fisik motor. Cuci bodi secara berkala untuk menghilangkan dari kotoran dan debu. Untuk mencegah bodi berkarat, kita melindungi bagian luar dengan wax. Kalaupun ada yang berkarat, segera perbaiki agar tidak sampai korosi, ya!
5. Atur Jadwal Servis
Satu tahun ini sudah berapa kali motor dibawa ke tempat servis profesional? Meski bodi motor masih terlihat gagah, jangan sampai melewatkan servis rutin atau 2 kali dalam setahun. Hal tersebut kita perlu lakukan untuk mengecek mesin atau bagian motor yang tidak bisa kita tangani sendiri kalau ada kerusakan.
6. Simpan Motor dengan Benar
Harap hati-hati kalau motor lawas jarang dipakai. Menyimpan motor terlalu lama di tempat yang lembap dan terbuka dapat merusak bodi dan mesin motor. Entah itu korosi maupun pengendapan bahan bakar di karburator yang dapat mengurangi performa mesin.
Supaya motor lawas tetap terjaga, pastikan untuk menyimpan di tempat yang kering. Jangan lupa juga untuk memanaskan motor secara berkala untuk menjaga sistem pengapian tetap baik.
7. Selalu Cek Pengapian Motor
Cara merawat motor lawas berikutnya dengan mengecek sistem pengapian secara rutin. Mengingat, kebanyakan motor lawas mesin 2-tak atau mesin 4-tak masih menggunakan platina. Komponen ini fungsinya untuk mengatur aliran arus listrik atau pengapian ke busi dengan baik. Apabila ada komponen platina atau busi yang kotor, harus segera dibersihkan agar tidak mengganggu sistem pengapian.
Itulah beberapa cara merawat motor lawas agar tetap awet dan bisa kita turunkan untuk anak cucu nanti. Dapatkan tips seputar otomotif yang lain hanya di Brikmedia.id!
