Kemacetan di Jakarta bukan jadi hal yang baru di telinga pemerintah, bahkan hampir seluruh masyarakat yang tinggal di Jakarta sekarang sudah mulai merasakan kemacetan setiap harinya. Kemacetan di Jakarta tuh udah parah banget, nggak cuma di hari kerja tapi suka terjadi di akhir pekan. Ada berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Menjelang pemilihan kepala daerah yang baru, Jakarta kini memiliki 3 pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Ketiganya punya program masing-masing yang sudah dilemparkan kepada publik, salah satunya adalah psikolog keliling. Program ini adalah ide dari salah satu paslon di pilkada Jakarta yang mengusulkan adanya mobil curhat atau program psikolog keliling.
Program ini diusulkan untuk membantu masalah kesehatan mental masyarakat atas kemacetan Jakarta dengan bantuan para psikolog, psikiater, hingga ustad. Tapi selain program psikolog keliling ini, ada juga loh hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemacetan Jakarta! Siapa tau bisa menginspirasi paslon lainnya, nih!
1. Integrasi Transportasi Umum
Sebagai kota metropolitan di Indonesia, Jakarta tidak hanya dihuni oleh masyarakat yang tinggal di sana. Tapi juga masyarakat yang berasal dari wilayah di luar Jakarta untuk bekerja. Ide paling yang bisa dilakukan adalah dengan serius dalam melakukan integrasi transportasi umum yang ada saat ini. Jakarta kini sudah punya transportasi umum seperti MRT, LRT, KRL, Transjakarta hingga JakLingko.
Moda transportasi umum yang sudah ada perlu dilakukan integrasi, tidak hanya di daerah utama Jakarta namun hingga menjangkau daerah-daerah penopang Jakarta. Selain integrasi, transportasi umum yang layak juga harus diperhatikan. Perlu ada komitmen dari pemerintah untuk menyediakan transportasi umum yang layak untuk masyarakat.
Baca Juga: 3 Perbedaan Trem Otonom dan Bus Umum, Apa Saja?
2. Kebijakan untuk Menekan Kendaraan Bermotor
Salah satu penyebab kemacetan Jakarta adalah semakin bertambahnya kendaraan motor dan mobil. Pertumbungan kendaraan di Jakarta memang cukup pesat. Hal ini yang membuat jalanan Jakarta sudah mulai kewalahan untuk menampungnya. Perlu adanya kebijakan untuk mengendalikan kendaraan bermotor di Jakarta.
Tanpa adanya kebijakan pengendalian terhadap kepemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor yang efektif, kemacetan lalu lintas Jakarta akan bertambah parah, terutama di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.
3. Penambahan Armada dan Subsidi Tarif Angkutan Antarmoda
Semakin bertambahnya masyarakat yang datang ke Jakarta semakin membuat Jakarta menjadi sesak. Akan tetapi, angkutan antarmoda juga harus tetap diperhatikan. Penambahan armada seperti bus TransJakarta dan commuter line jadi satu hal yang harus diperhatikan.
Untuk menampung penumpang yang semakin banyak, pemerintah harus memiliki political will yang baik agar memiliki regulasi untuk mendukung transportasi umum. Selain itu, anggaran subsidi tarif angkutan antarmoda juga harus diperhatikan agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Para paslon cagub dan cawagub jakarta dapat mengutip pernyataan Presiden Kolombia Gustavo Francisco Petro Urrego yang menyebutkan bahwa “Negara maju bukan tempat di mana orang miskin memiliki mobil. Negara maju adalah di mana orang kaya menggunakan transportasi umum.”
Nah, itu dia hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang ada di Jakarta. Memang mengatasi kemacetan ini tidak akan mudah dan bisa diatasi dalam waktu yang singkat. Hanya saja, komitmen pemerintah dibutuhkan untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk warganya dan memberikan solusi yang konkrit.