Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah melaksanakan Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025. Rapat tersebut berhasil mengesahkan Rancangan Undang-undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun 2025.
RUU APBN yang disahkan akan menjadi landasan atau payung hukum untuk mendukung pemerintahan presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. RUU APBN tersebut disahkan oleh Lodewijk F. Paulus selaku Wakil Ketua DPR RI pada (19/9) lalu di Gedung Parlemen.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran, Said Abdullah, terdapat 8 fraksi yang menyetujui RUU APBN menjadi UU. Fraksi tersebut terdiri dari Golkar, PDIP, PAN, Demokrat, Nasdem, Gerindra, PKB, dan PPP. Sementara, fraksi PKS mau menerima dengan catatan.
Lantas, berapa rincian APBN 2025 nanti? Berikut adalah informasinya.
Asumsi Ekonomi Makro 2025
Berdasarkan hasil sidang APBN tahun 2025 untuk masa jabatan presiden terpilih Prabowo, terdapat beberapa penyesuaian dengan Asumsi Dasar Ekonomi Makro. Seperti yang disampaikan oleh siaran pers Kementerian Keuangan, berikut rinciannya.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen
- Inflasi berada di angka 2,5 persen
- Nilai tukar rupiah menjadi Rp 16 ribu per dolar AS
- Tingkat suku bunga SBN 10 tahun menjadi 7,0 persen
- Harga minyak mentah Indonesia menjadi US$82 per barel
- Lifting Minyak Bumi menjadi 605 ribu barel per hari
- Lifting Gas Bumi sekitar 1.005 ribu barel setara minyak per hari.
Kabarnya, APBN tahun 2025 ditujukan untuk mendukung pemerataan pembangunan satu Indonesia. Pemerintah ingin menekan angka kemiskinan menjadi 7-8% dan kemiskinan ekstrim 0%. Sementara, tingkat pengangguran terbuka ingin ditekan di angka 4,5% dan gini ratio di angka 0,379—-0,382.
Sumber Pendapatan Negara
Berdasarkan APBN tahun 2025, pendapatan negara direncanakan mencapai Rp3.005,1 triliun. Pendapatan tersebut bersumber dari Penerimaan Pajak yang dialokasikan sekitar Rp2.490,9 triliun, lalu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp513,6 triliun. Kabarnya, target tersebut sudah diperhitungkan berdasarkan faktor ekonomi, investasi, dan daya saing usaha.
Anggaran Belanja Negara
Dalam sidang APBN 2025 juga disahkan anggaran belanja negara untuk presiden terpilih nanti. Target belanja yang telah disepakati adalah Rp3.621,3 triliun dengan rincian sebagai berikut ini.
- Belanja pemerintahan pusat: Rp 2.701,4 triliun
- Transfer untuk daerah dan dana desa sekitar Rp919,9 triliun
- Belanja kementerian atau lembaga Rp1.160,1 triliun
Berdasarkan informasi dari Said, pemerintah dan dan DPR telah menambah alokasi belanja negara. Hal tersebut untuk mendukung fiskal program Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 nanti. Kabarnya ada 6 program prioritas atau yang dikenal Quick Win yang bakal didukung rencana APBN 2025.
Selama masa jabatan Prabowo nanti, akan ada makan siang bergizi gratis yang alokasi dananya sekitar Rp 71 triliun. Ada juga pemeriksaan kesehatan gratis untuk tensi, gula darah, rontgen, hingga screening penyakit katastropik yang membutuhkan anggaran Rp3,2 triliun. Berikutnya adalah rencana pembangunan rumah sakit dan peningkatan kelas dari tipe D ke tipe C yang anggarannya sekitar Rp 1,8 triliun.
Program Prabowo berikutnya adalah renovasi sekolah yang dianggarkan sekitar Rp 20 triliun. Renovasi tersebut mencakup ruang kelas, kamar mandi, dan mebel. Ada juga program membangun sekolah unggul yang alokasi dananya Rp 4 triliun. Terakhir, adalah program lumbung pangan nasional dengan anggaran dana Rp15 triliun.
Selain 6 program prioritas Prabowo, pemerintah juga mengalokasikan dana khusus pendidikan. Yakni sebesar Rp742,26 triliun atau 20% sendiri dari total belanja negara. Dengan angka tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak yang putus sekolah dan pendidikan di Indonesia jauh lebih maju.
Itulah informasi seputar rencana APBN 2025 yang sudah disahkan oleh DPR RI. Temukan artikel atau berita lain hanya di Brikmedia.id, ya!