Beberapa waktu belakangan, ramai diperbincangkan soal keberanan tentang santet. Adalah Ferry Irwandi melalui Twitter yang memulai untuk membuktikan tentang kebenaran dan fakta santet yang sudah menjadi mitos turun temurun. Bahkan, Ferry menantang bahwa jika ada yang benar bisa mengirimkan santet, maka ia akan memberikan 1 unit Alphard dan uang Rp1 Milyar.
Banyak pro-kontra terkait diskursus perihal santet ini di media sosial. Bahkan, pembahasan ini menjadi multi-platform dari Twitter ke Instagram dan TikTok. Namun, benarkah santet itu ada? Yuk, cek faktanya!
Walaupun peradaban semakin berkembang, nyatanya istilah ‘santet’ masih sering dibicarakan oleh orang-orang. Santet sendiri merupakan praktik ilmu sihir yang mampu mendatangkan malapetaka ke orang lain. Namun, kepercayaan terhadap hal-hal gaib dan kekuatan jahat ini memang benar adanya. Meski begitu di dalam agama, kepercayaan ini harus ditempatkan dalam konteks yang benar.
Misalnya saja dalam agama Islam, seorang muslim diajarkan untuk mempercayai takdir yang diberikan Allah SWT dan tidak terjebak untuk melakukan praktik seperti itu. Namun sebenarnya, Santet itu benarkah adanya?
Di dalam agama Islam, kita memang diajarkan untuk percaya terhadap hal-hal yang tidak nampak, termasuk kekuatan jahat yang mempengaruhi kehidupan manusia. Namun, kita tidak boleh takut yang secara berlebihan di sana dan mempercayai bahwa Allah SWT yang Maha Kuasa yang memiliki kendala penuh atas segala sesuatu yang terjadi.
Di dalam KUHP, yaitu UU 1/2023 membahas mengenai santet. Peraturan ini membuat pelaku santet dapat dipidana di penjara paling lama 1 tahun 6 bulan atau denda paling banyak 200 juta. Banyak banget kan! Namun, santet ini berlaku untuk ilmu hitam yang mencelakai dan merugikan pihak-pihak tertentu.
Walaupun begitu, ada penelitian dari 5 mahasiswa UGM pada Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Humaniora yang menyatakan bahwa ilmu santet tidak selalu tentang hal negatif. Santet memiliki dua sifat, yaitu nilai positif atau kebaikan yang tergambar melalui piranti-piranti dan konsep santet yang negatif akibat penyalahgunaan santet tersebut.
Nilai positif santet ini bisa dilihat bagaimana masyarakat Madura menggunakan santet untuk meminta hujan, menyembuhkan sakit, dan sebagainya. bentuk praktik ini sangat bermanfaat bagi orang sekitar dan tidak melukai siapa pun.
Akibat miss information ini dan banyaknya pihak yang salah menggunakan, santet menjadi hal negatif di mata orang-orang. Padahal, santet bisa menjadi kekayaan intelektual bangsa yang dapat digunakan untuk hal-hal bijak tanpa memandang ini hal horor dan buruk. Inilah fakta santet yang memang banyak orang tidak tahu. Namun, ingat ya, jangan terlalu bergantung pada hal gaib. Percayalah pada Tuhan yang Maha Kuasa dan memegang penuh kendali dalam takdir kita sebagai makhluknya.
Jadi, mitos dan diskursus ini memang sebaiknya dihentikan untuk menyebar ketakutan yang semakin luas beredar di masyarakat, ya!